Halaman


.::Mari Menjadikan Di Setiap Hembusan Nafas Kita Hanya Untuk Menggapai Ridho ALLAH Subhanahu wa ta'ala, InsyaALLAH::.

Kamis, 31 Januari 2008

The Million Dzikr Man

Sumber : sufinews.com
The Million Dzikr Man
Manusia bermilyar Dzikr. Itulah yang sedang dijadikan satelit oleh Allah di abad millennium ini. Allah menyebut kata Dzikr dalam Al-Qur’an 288 kali lebih, dengan tekanan poada makna Mengingat Allah hamper 90%, selebihnya bermakna sebagai peringatan, mengingatkan peristiwa, atau untuk menyebut gender laki-laki (dzakara).

Bahkan seluruh ubudiyah seorang hamba baik syari’at maupun hakikat, berujung pada puncak Dzikrullah, dalam kefanaan hamba, lalu kembali ke alam nyata lagi dengan syariat Dzikr berupa ibadah sehari-hari kita, mulai dari ritual wirid, sholat, puasa, zakat, haji dan ibadah social lainnya. Dan Dzikrullah menjadi ruh seluruh proses ibadah hamba.
“Tegakkanlah sholat untuk berdzikir kedaKu,” firman Allah Ta’ala. Atau hadits Nabi saw. “Amal paling mulia adalah Dzikrullah.”
Begitu besar dan dahsyatnya urgensi Dzikrullah, sampai-sampai para hamba Allah tidak diberi dimensi ruang waktu dalam ubudiyah Dzikrullah ini. Satu-satunya ibadeah tanpa batas ruang waktu dan hitungan. Sedangkan ritual wirid (wiridan) dengan jumlah tertentu, waktu tertentu, apakah sehabis sholat dan waktu khusus, adalah dalam rangka memasuki Wilayah Tembus Batas Dzikrullah itu sendiri. Karena itu dilatih dengan jumlah angka, hitungan, yang memiliki interaksi dengan titik-titik gravitasi ruhani dan pusat-pusat gravitasi alam semesta, dunia maupun akhirat.

Lalu disinilah pentingnya Tarbiyah Ruhiyah (pendidikan ruhani) dalam ritual dzikir dari seorang Mursyid yang Kamil Mukammil, dimana dalam dimensi Dzikrullah seorang Mursyid telah diberi anugerah “wilayah” (kewalian) dalam Dzikrullah dalam keparipurnaan kehambaannya, hingga diberi Wewenang oleh Allah untuk membimbing agar ummat mencapai apa yang telah diraihnya.
Karena itu Ibnu Athaillah menegaskan dalam al-Hikam, bahwa ibadah-ibadah yang berhubvungan dengan hak waktu pada hamba, seperti sholat, puasa (dengan batasan waktu) bisa diqodlo bila kita ada halangan, tetapi hak kita terhadap waktu, jika berhalangan tidak bisa diqodlo, yaitu Dzikrullah. Ibadah yang mestinya lazim, universal dan terus menerus (da’iman abadan) sepanjang hidup kita.

Hari-hari indah bersama Allah, adalah hari-hari full Dzikrullah yang secara filosufis menyatu pada AsmaNya Yang Agung, Allah. “Waladzikrullahi Akbar” (Niscaya sesungguhnya dzikir Allah itulah yang lebih besar (dibanding yang lainnya). Karenanya waktu yang terbatas ditempuh oleh para hambaNya di dunia, haruslah menjadi waktu sepesial, waktu istemewa, waktu dahsyat, seluruh waktu hidupnya adalah keistemewan dan kedahsyatan bersama Allah.
Semesta ruang dan waktu ini haruslah semesta bercahaya. Cahayanya adalah kesaksian jiwa para hambaNya dalam melihat Asma’, Sifat dan Dzat dengan matahatinya dibalik semesta, lalu pancaran cahaya itu memantul dalam pandangannya ke alam semesta ini. Disinilah kita mengerti betapa kehadiran ummat ini adalah kehadiran membawa missi Risalah, yakni Risalah Rahmat Lil’alamin. Manusia Dzikrullah dan Ahlullah.

Apakah ada alas an lain lagi, bahkan satu asja alas an dari tumpukan alasan anda untuk tidak bersyukur kepada Allah? Apakah layak alasan-alasan hina yang berbau duniawi anda jadikan alas an untuk tidak mengingat Allah? Alasan-alasan problema dan himpitan masalah untuk dijadikan alibi menjauh dari Allah? Alasan-alasan ketololan dan pengingkaran, hanya karena kebodohan, lalu anda membiarkan diri anda terseret ke jurang dzulumat kegelapan yang berlapis?

Teruskan anda mengeluh, teruskan anda berputus asa, teruskan anda merasa tak punya arti dan masa depan, teruskan anda mengarungi lembah busuk kealpaan, kemaksiatan, pengingkaran, dan kemunafikan. Jika anda memang memilih wilayah gelap Iblisian dan Syaithoniyah demi memanjakan hawa nafsu dan ego anda. Toh semua itu adalah lapisan mega yang semakin temaram, semakin gelap gulita, menghalangi cahaya matahari ma’rifatullah. sufinews.com

The Million DzikrMan
Sudah saatnya anda menjadi manusia bermilyar dzikir, bahkan di hadapan anda ada bilyunan Dzikrullah yang menunggu detak jantung jiwa anda, hasrat rindu ruh anda, hamparan rahasia ma’rifat
Sirr anda.

Setiap detak jantung kita adalah ni’mat Allah, setiap nafas yang keluar masuk adalah takdir anugerah Allah, setiap kedip mata, dan sejuta rasa di lidah kita. Bahkan ni’mat-ni’mat itu tak akan pernah bisa dihitung oleh alat mana pun, atau kehebatan manusia mana pun. Kenapa semua itu berlalu tanpa Allah?

Coba anda hitung sendiri. Dalam semenit, jantung anda berdetak 80 hingga 88 kali. Dalam satu jam jantung anda berdetak 4800 x hingga 5280 x, dalam sehari jatung anda berdetak 115.200 x hingga 126.720 x maka dalam hitungan setiap tahun, setahun jantung anda berdetak 42.048.000 x hingga 46.252.800 x dan jika dikalikan seumur hidup anda, 80 tahun menurut ukuran Alfu Syahrin dalam surat Alqadr, maka terhitung detak jantung anda mencapai 3.363.840.000 x hingga 3.700.224.000 x. (tiga milyar tujuh ratus juta dua ratus dua puluh empat ribu kali). Bayangkan! Hitungan detak jantung yang bermilyar itu, mestinya dijadikan hitungan minimal bagi hitungan Dzikrullah kita seumur hidup manusia.

Sementara tarikan nafas kita, dalam satu menit mencapai rata-rata 16 kali. Berarti 1 jam mencapai 960 x, dan satu hari mencapai 23.040 x, setahun, 365 hari, 8.409.600 x dan mencapai seumur hidup manusia jika sampai 80 tahun, berarti tarikan nafas (keluar masuk dihitung satu nafas) akan mencapai 672.768.000 x (enam ratus tujuh puluh dua juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu kali). Apakah keluar masuk nafas anda bersama Allah? Bagaimana rasanya jika nafas anda berhenti 5 menit saja?

Padahal Ahli Dzikirullah juga diberi kemampuan kontemplatif untuk melipatgandakan jumlah dzikrullah itu, dalam jumlah yang tiada hingga, semisal dengan jumlah seluruh makhluk Allah di alam semesta, atau seluruh makhluk dalam genggaman dan pandangan Allah Ta’ala. Subhanallah.

Dan jumlah yang tak terhingga kini dilimpahkan oleh Allah dalam wadah yang tiada hingga pula, Qalbu Manusia. Satu-satunya “wilayah” yang mampu “dihuni Allah” dalam keuniversalan Dzikrullah sang hamba.

Dalam satu detik, anda bisa memasuki seluruh jumlah makhluk Allah dalam hitungan dzikir anda.
Dahsyat bukan?
“Maka bertanyalah kepada ahli dzikir jika kalian tidak berilmu”, demikian firman Allah Ta’ala.
Kaum Sufi adalah The Million DzikrMan. Bahkan The Billion DzikrMan. Malah mereka bisa jadi The All Univers DzikrMan.
Lalu kita ini Sufi macam apa? Wallahu A’lam, mungkin kita hanya orang dan hamba yang sedang menggelayutkan tangan dan hati kita pada sarung para Sufi itu.

Mungkin kita tak lebih dari sekumpulan nama yang hanya menunggu doa dan permohonan ampunan Allah dari mereka itu. Mungkin kita tak lebih dari sekumpulan debu yang disapu angin, dan ditakdirkan menempel pada jubah jiwa para Sufi itu.

Apa yang bisa kita sombongkan? Apa yang bisa kita pamerkan? Apa yang bisa kita banggakan? Apa yang bisa kita kagumi pada diri kita? Apa yang bisa kita jadikan andalan bagi diri kita? Apa yang bisa kita ajukan di depan Allah kelak? Apa yang bisa kita aku?

Anehnya di zaman ini begitu banyak orang yang kontra dengan para Sufi, para ahli dzikrullah, manusia The All Univers DzikrMan. Bahkan sampai dijadikan akidah, disusun ideology agama, dibangun institusi atas nama Islam, yang ujungnya menentang kaum Sufi, menentang The Millions DzikrMan. Maka, dalam sebuah hadits Qudi, Allah menegaskan, “Siapa yang menentang wali-waliKu, Aku izinkan untuk memeranginya.”

Anehnya juga, begitu banyak, bahkan berduyun-duyun, orang yang mengangkat bendera Sufi, menyatakan dirinya sebagai seoreang Sufi, dan mencoba menikmati lambing-lambang Sufistik, praktek Sufistik, hanya demi memanjakan hawa nafsunya.

Menyelubungi Seluruh Maqomat
Lembah Dzikrullah adalah lembah dimana para Kekasih Allah bertebar. Seluruh maqomat sufi, tahapo dunia Sufi, bahkan seluruh kondisi ruhani para Sufi, senantiasa diselubungi oleh Dzikrullah, saling berkelindan, saling menyulam, saling membuahkan cabang-cabang dari pohon Ma’rifatullah yang ditanam dibumi Rasa Yaqin, dimana biji-biji Iman tumbuh.

Taubat, Mujahadah, Zuhud, Khalwat, ‘Uzlah, Tawakkal, Ikhlas, Ridlo, Syukur, Futuwwah, Cinta, Ma’rifat, dan seluruh maqom-maqom (stadium-stadium ruhani) senantiasa diliputi oleh kualitas-kualitas Dzikrullah yang menanjak pula.

Jika tanjakan ruhani tanpa ruh Dzikrullah, hanyalah perjalanan sia-sia menuju Allah, karena ia akan gagal. Sedahsyat apa pun kontemplasi filusufi pengetahuan manusia tentang Allah tanpa amaliyah Dzikrullah, tak lebih dari gedung menjulang namun sedetik lagi roboh, karena tidak ada fondasi dan penghuninya.

Oleh sebab itu, keikhlasan, ketawakkalan, kesabaran, kecintaan, kerelaan, ketaubatan, juga harus terus mengiringi gelombang Dzikrullah dalam jiwa kita.

Masjid-Masjid Penuh Mukjizat

Sumber : dudung.net

KeAgungan dan Kebesaran Illahi kembali terlihat di di ujung Banda. Tsunami menggulung Aceh, namun di setiap musibah ada suatu keajaiban dan mukjizat Alloh SWT. Salah satunya bangunan-bangunan mesjid yang masih tetap berdiri meski sekitarnya porak-poranda.

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?" [QS. Al- Fushshilat]

Koleksi Photo Kebesaran Allah SWT

Sumber : dudung.net

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa
sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?"
[QS. Al- Fushshilat]

Tidak semua peristiwa alam dapat dijelaskan dengan akal. Dalam koleksi ini disajikan keajaiban alam. Koleksi ini dikumpulkan sedikit demi sedikit dari internet. Jika anda merasa dapat memberikan tambahan keterangan pada koleksi di bawah ini, silahkan beri komentar anda !. Mohon bersabar apabila agak lambat, karena fotonya ditampilkan semuanya.. :)

Gambar lainnya bisa dilihat di http://www.islamcan.com/miracles/index.shtml


LEBAH YANG MENULIS "ALLAHU"
(Those who are familiar with Arabic will easily be able to identify what this beehive spells - "Allahu")


Akan terlihat dengan jelas lafal "Allah" pada batu permata tersebut bila disinari dengan cahaya


Mawar Merah di Angkasa
"Selain itu (sungguh ngeri) ketika langit pecah belah lalu menjadilah ia mawar merah, berkilat seperti minyak"
(Ar-Rahman: 37)

Gambar di atas adalah gambar ledakan bintang di angkasa yang diperoleh NASA dengan Teleskop yang sangat canggih.
Kejadian tersebut membuktikan kebenaran Al-Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu pada surah Ar-Rahman di atas



POHON YANG SEDANG RUKU

This is a recently discovered phenomenon in a forest near Sidney. As you can see, the bottom half of the tree trunk is bowed in such a way that it resembles a person in a posture of Islamic prayer - the 'ruku'. Looking closer you can see the 'hands' resting on the knees. the most amazing thing is that the 'man' is directly facing the Kaaba, Mecca which is the direction Muslims all over the world face when in prayer.


Sesungguhnya ALLAH Maha berkuasa dan dapat menjadikan apa saja yang pernah ataupun tidak pernah terfikir oleh manusia.Ini merupakan keajaiban alam ciptaan ALLAH.


THE FISH TESTIFIES THE PROPHET (S.A.W)
The story of the fish began when Mr. Goerge Wehbi, a Christian Lebanese, was practicing his fishing hobby, in Dakar Senegal (the Capital of West Africa). He caught many fish. When the went home his wife saw among them a strange fish about 50cm length, with some arabic writing on it. He took it to Sheikh al-Zein, who read clearly what was writen in a natural way. That could not be done by a human being, but rather a Godly Creation which the fish was born with. He read "God's Servant" on its belly and "Muhammad" near its head, and "His Messenger" on its tail


LAA ILAA HA ILLALLAH WRITEN IN BRANCHES
One brother on Germany wrote and sent this photo. "The branches clearly say in Arabic that- There is no god but Allah. This is said to be a scene on a piece of cultivated farmland in Germany. Many Germans have been said to have embraced Islam upon seeing this miraculous sight and that the German government put steel fences around the part of the farm to prevent people from visiting and witnessing this miraculous site"

Lapadz "Alloh" yang terbentuk di telingan seorang bayi

Awan yang membentuk Lapadz "Alloh", kejadian ini diabadikan oleh seseorang di Mekkah

MEKKAH BERKILAU --Ini adalah hasil pencitraan dari IKONOS Satelite milik Space Imaging Inc, AS. Masjidil Haram yang 'diintai' oleh AS pada 31 Oktober 1999 itu menampilkan fenomena menakjubkan. Terlihat di gambar hanya bagian Masjidil Haram saja yang berkilau sementara bangunan di sekitarnya tampak lebih gelap. Subhanallah. (NASA Astronomy Picture of The Day) (sumber : http://www.spaceimaging.com/gallery/ioweek/archive/01-12-09/index.htm)


MOSQUE STILL STANDS AFTER EARTQUAKE IN TURKEY
A mosque still stands amidst the rubble of collapsed buildings in this aerial view of a neigborhood in the western Turkish town of Golcuk, 60 miles east of Istanbul, August 19, 1999. The death toll from western Turkey's worst recorded eartquake surpassed 6,000, as hope waned of finding any of the thousands still missing under the mountains of rubble.




Menurut pemiliknya kalau dilihat dari dekat Gambar di atas
menunjukkan kalimah "Lailahaillah" terbentuk pada seekor ikan

sumber asli bisa dilihat di sini

Tanda 100 Hari Mau Meninggal

Sumber : dudung.net


Innalillahi wa innalillahi rojiun, datang dari Alloh dan akan kembali kepadaNya, semoga kita selalu menjadi orang - orang yang selalu mengingatNya dan beruntung serta saling mengingatkan.

Tanda 100 hari mau meninggal...

Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka yang dikehendakinya. Walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini cuma saja mereka sadar atau tidak.

Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh iaitu dari hujung rambut sehingga ke hujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil. Contohnya seperti daging lembu yang baru saja disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti, kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar.

Tanda ini rasanya lezat dan bagi mereka yang sadar dan berdetik di hati bahwa mungkin ini adalah tanda mati, maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini.

Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa sembarang manfaat.

Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

"Tanda 40 hari sebelum hari mati"

Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat kita akan berdenyut- denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arash Allah SWT. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita, antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang masa. Akan terjadi malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan- akan bingung seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.

"Tanda 7 hari"

Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan, secara tiba-tiba ia berselera untuk makan.

"Tanda 3 hari"

Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita iaitu diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dikesan, maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan- lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan- lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.

"Tanda 1 hari"

Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di kawasan ubun- ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.

"Tanda akhir"

Akan terjadi keadaan di mana kita akan merasakan sejuk di bagian pusat dan rasa itu akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah Syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.

Sesengguhnya mengingati mati itu adalah bijak

Kamis, 24 Januari 2008

Syariat Islam Mengenai "Ilmu Tenaga Dalam"

Sumber

MediaMuslim.Info - Tenaga dalam merupakan salah satu bentuk 'khawariqul 'adah' (kemampuan luar biasa), adakalanya kemampuan ini berasal dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana yang dianugrahkan kepada wali-wali-Nya. Dan ada kalanya berasal dari syaiton yang kemudian sering dianggap sebagai anugrah ilahi, sebagaimana yang diperlihatkan oleh wali-wali syaiton tersebut.

Menurut para ulama, diantaranya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahulloh, antara kedua 'khawariqul 'adah' (kemampuan luar biasa) dapat dibedakan dengan dua tinjauan.

Yang Pertama adalah melalui keadaan orang yang mendapatkannya. Apabila orang yang mendapatkannya adalah orang yang bertakwa, dari kalangan ahli tauhid, memiliki Ilmu dalam Syariat Islam yang shohih, ikhlas dalam beribadah, tidak mengamalkan amalan-amalan bid'ah yaitu amalan ibadah yang tidak mencontoh tuntunan Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam dan bukan termasuk pelaku maksiat, maka apabila ia mendapatkan 'khawariqul 'adah' berarti itu merupakan anugrah Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Sebaliknya apabila yang mendapatkannya bukan dari kalangan ahli tauhid, seperti halnya orang-orang yang suka melakukan perbuatan syirik, misalnya memohon berkah melalui kuburan orang-orang yang dikeramatkan, mengadakan acara 'haul' (merayakan hari ulang tahun kematian) dan lainnya, maka yang diperolehnya adalah 'khawariqul 'adah' (kemampuan luar biasa) yang berasal dari Syaithan.

Begitu juga apabila yang memperoleh adalah yang suka melakukan perbuatan bid'ah, misalnya membaca dzikir-dzikir yang tidak disyari'atkan. Seperti dengan membatasi jumlah-jumlah, bentuk-bentuk, suara-suara, atau cara-cara tertentu yang tidak ada contohnya dalam syari'at. Atau orang yang suka berbuat maksiat. Misalnya tidak menjaga batas-batas pergaulan antara pria dan wanita, tidak memelihara jenggot, meminum yang memabukkan, memakan harta riba, merokok, tidak menutup aurat dan lain-lain. Apabila demikian keadaan orangnya, maka 'khawariqul 'adah yang diperoleh adalah berasal dari Syaithan.

Yang Kedua adalah melalui sebab diperolehnya 'khawariqul 'adah'. Khawariqul 'adah yang berasal dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala hanya bisa diperoleh dengan ketaatan, keimanan dan ketakwaan. Selain itu Islam tidak mengajarkan seorang muslim untuk beribadah untuk tujuan mendapatkan 'khawariqul 'adah' (kemampuan luar biasa).

Justru itulah yang membedakan antara yang berasal dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan yang berasal dari Syaithan. Yaitu bahwa 'khawariqul 'adah' yang berasal dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala tidak bisa dipelajari apalagi dibakukan menjadi semacam 'ilmu kedigdayaan', sedangkan yang berasal dari Syaithan bisa dipelajari dan bisa dibakukan menjadi suatu ilmu. Sekalipun secara zhahir dilakukan dengan membaca ayat atau dzikir. Sebagaimana difirmankan Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: "Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara suami dan istrinya" (QS: Al-Baqarah: 102)

Ayat ini menunjukkan, bahwa 'khawariqul 'adah' yang dapat dipelajari adalah sihir (berasal dari Syaithan), sedangkan yang berasal dari anugrah Alloh Subhanahu wa Ta’ala tidaklah dapat dipelajari sebagaimana sihir.

(Sumber Rujukan: Fathul Bari X/223, Ibnu Hajar Al-Asqalani; Al-Furqan Baina Auliya'ir Rahman wa Auliya'isy Syaithan)

Fungsi Ilmu

www.mediamuslim.org

Fungsi Ilmu




Dikirim Oleh TIM Redaksi || Kamis, 03 Januari 2008 - Pukul: 14:29 WIB


1. Sarana paling utama menuju taqwa
Urgensi ilmu dalam kehidupan seorang mukmin yang bertaqwa adalah hal yang tidak dapat disangkal. karena ketaqwaan itu sendiri identik dengan kemampuan merealisasikan ilmu yang shahih (benar) yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai dengan pemahaman salaful umah (pendahulu umat ini).

2. Amalan yang tidak terputus pahalanya.
Ilmu merupakan sesuatu yang paling berharga bagi setiap muslim, sebab ilmu akan memelihara pemiliknya dan merupakan beban bawaan yang tidak berat, bahkan akan semakin bertambah bila diberikan atau digunakan, serta merupakan amalan yang akan tetap mengalir pahalanya, meskipun pemiliknya telah wafat, sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya): Jika telah meninggal seorang manusia, maka terputuslah semua amalnya. Kecuali tiga perkara, yaitu shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta anak shalih yang mendoakannya. (HR Muslim)

3. Pondasi Utama Sebelum Berkata dan beramal.
Ilmu memiliki kedudukan yang agung dalam din ini, oleh karenanya ahlus sunnah wal jama‘ah menjadikan ilmu sebagai pondasi utama sebelum berkata-kata dan beramal sebagaimana disebutkan oleh Imam Bukhariy Rahimahullaahu Ta’aalaa dalam shahih-nya “Bab ilmu sebelum berkata dan beramal“ berdasarkan firman Allah ta‘ala:

فاعلم أنه لا إله إلا الله واستغفر لذنبك وللمؤمنين والمؤمنات والله يعلم متقلبكم ومثواكم

Syaikh Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullaahu ta‘ala mengatakan: “Dengan ayat ini Imam Al Bukhariy berdalil bahwa kita harus memulai dengan ilmu sebelum berkata dan beramal. Ini merupakan dalil naqli yang jelas bahwa manusia berilmu terlebih dahulu sebelum beramal dan berkata. Sedangkan secara aqli hal yang membenarkan bahwa ilmu harus dimiliki sebelum beramal dan berkata karena perbuatan dan perkataan tidak akan dinilai disisi Allah subhanahu wa ta‘ala sebagai suatu ibadah jika tidak sesuai dengan syari‘at. Sedangkan seseorang tidaklah mengetahui apakah amalannya sesuai dengan syari‘at atau tidak melainkan dengan ilmu…” (Syarah Tsalatsatul Ushul).

4 Ilmu Merupakan Kebutuhan Rohani
Kebutuhan rohani terhadap ilmu melebihi kebutuhan jasmani terhadap makan dan minuman, sebagaimana perkataan Imam Ahmad rahimahullah: ”Kebutuhan manusia akan ilmu melebihi kebutuhannya akan makanan dan minuman, sebab makanan dan minuman hanya dibutuhkan sekali atau dua kali dalam sehari, namun ilmu dia dibutuhkan sepanjang tarikan nafasnya.” Sebab rohani merupakan penggerak utama bagi jasmani, jika rohani telah kering dari ilmu maka pada hakekatnya dia telah mati sebelum mati dan manusia seperti ini ibarat mayat-mayat yang berjalan, atau hidup bagaikan binatang ternak yang tidak dapat mengambil pelajaran dan pengajaran. Allah Ta’ala berfirman (artinya):
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia yang mempunyai hati (tetapi) tidak mau memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan yang mempunyai mata (tetapi) tidak mau melihat dengannya (bukti keesaan Allah) dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mau mendengar dengannya (ajaran dan nasihat); mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah orang-orang yang lalai". (Q.S. Al A‘raf: 179)

Ulama’ rabbani merupakan manusia yang memiliki andil yang paling besar dalam memenuhi kebutuhan rohani mereka, oleh karenanya jika ulama telah meninggal dunia, maka hal itu merupakan musibah besar bagi kaum muslimin sebab akan hilanglah kesempatan bagi umat untuk memenuhi kebutuhan rohani mereka yang akan mengakibatkan umat ini tenggelam dalam lautan syahwat dan syubhat. Hasan al Bashri rahimahullah berkata: "Kalaulah bukan karena Ulama, maka jadilah manusia seperti binatang.”

5 Salah satu bentuk metode tashfiyah dan tarbiyah bagi umat agar tidak menjadi alat permainan iblis dan bala tentarannya .
Syaikh Salim Al-Hilali hafidzhahullah berkata: “Ketahuilah bahwa tipu daya iblis paling awal adalah memalingkan manusia dari ilmu, sebab ilmu adalah cahaya, dan jika telah padam cahaya lentera mereka, dengan mudah iblis akan membenamkan mereka dalam kedzaliman (kegelapan) sekehendaknya.(lihat Manhajul Anbiya fii Tazkiyatun Nufus, hal.110)

(Diambil dari makalah Ust. Ridwan Hamidi, Lc pada SIIP Masjid Kampus UGM tahun 2002 dengan beberapa koreksi)

Rabu, 16 Januari 2008

4. Tokoh Kebangkitan Islam Kedua

Sumber : www.kawansejati.ee.itb.ac.id



4. Tokoh Kebangkitan Islam Kedua

Pemimpin yang dijanjikan dalam kilasan sejarah Islam

Kemenangan dan kejayaan umat Islam selalu dimulai dari lahirnya seorang pemimpin yang ditunjuk oleh Tuhan. Dalam sejarah agama Islam, Dalam sejarah Umat Islam beberapa kali Allah menjanjikan adanya kemenangan umat Islam di bawah seorang pemimpin, dan beberapa janji itu telah terwujud. Salah satu diantaranya adalah jatuhnya Konstantinopel kepada umat Islam. Rasulullah SAW bersabda :

hadis tentang mujaddid setiap awal kurun

Konstantinopel akan jatuh ke tangan seorang pemimpin yang baik lagi beragama, (tentaranya) tidak melampaui batas, tidak mencuri dan (rakyatnya) tidak menipu dan tidak bergaul bebas (Riwayat Abu Dawud)

Mengenai pemimpin di akhir zaman, Rasulullah SAW bersabda

:hadis imam mahdi

Akan keluar dari sulbi ini seorang pemuda yang akan memenuhi bumi ini dengan keadilan. Maka apabila kamu meyakini demikian itu, hendaklah kamu bersama Pemuda dari Bani Tamim itu. Sesungguhnya dia datang dari sebelah Timur dan Dialah pemegang Panji Panji Al Mahdi. " (Riwayat Ahmad)

Daripada Al Hassan, bahwasanya Nabi menyebut akan bala yang menimpa keluarganya sehinggalah ALLAH mengutus Panji Panji Hitam dari Timur, barangsiapa yang menolongnya, ALLAH akan menolongnya dan barangsiapa yang menghinanya ALLAH akan menghinanya, hinggalah mereka itu mendatangi seorang lelaki yang namanya seperti namaku. Mereka pun melantiknya memimpin mereka, maka ALLAH pun membantu dan menolongnya

hadis panji panji hitam imam mahdi

Dari Abdullah Bin Mas’Ud dia berkata : Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW tiba tiba datang sekumpulan anak muda dari kalangan bani Hasyim. Apabila terpandang akan mereka, maka kedua mata Rasulullah SAW berlinang air mata dan wajah Baginda berubah. Aku pun bertanya,”Mengapakah kami melihat pada wajahmu sesuatu yang tidak kami sukai?” Baginda menjawab, “kami ahlul bait telah ALLAH pilih untuk kami akhirat lebih dari dunia. Kaum kerabatku akan menerima bencana dan penyingkiran selepasku kelak sehinggalah datang suatu kaum dari sebelah timur dengan membawa bersama sama mereka panji panji berwarna hitam. Mereka meminta kebaikan tetapi tidak diberikannya. Maka mereka pun berjuang dan memperoleh kejayaan lalu diberikanlah apa yang mereka minta itu tetapi mereka tidak menerimanya sehinggalah mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki dari kaum kerabatku yang memenuhi bumi ini dengan keadilan sebagaimana ia dipenuhi oleh kedurjanaan. Barangsiapa diantara kamu yang sempat menemuinya, maka datangilah mereka, walaupun merangkak diatas salju. Sesungguhnya dia adalah AL MAHDI . (Sunan at-Tarmizi, Jilid 9; Sunan Abu Daud, Jilid 5).

Nabi SAW bersabda:

"Allah akan mengeluarkan dari persembunyiannya al-Mahdi (iaitu) dari kalangan kaum keluargaku sejurus sebelum hari kiamat walaupun kiamat itu cuma tinggal sehari sahaja. Dia akan menyebarkan keadilan dan kesaksamaan di atas muka bumi ini dan menghapuskan kezaliman dan penindasan." (Musnad Ahmad Ibnu Hanbal, Jilid 1)

Telah jelas di beberapa hadist di atas bahwa aktor kebangkitan Islam kedua tak lain adalah Imam Mahdi atau Muhammad bin Abdullah kedua. Dialah orang yang paling ditakuti musuh-musuh Islam di akhir zaman. Imam Mahdi adalah seorang laki-laki yang ciri-cirinya telah diberi tahu oleh Rasulullah SAW. Namanya seperti nam Rasulullah, nama ayahnya seperti nama Ayah Rasulullah dan dia adalah keturunan Rasulullah SAW. Jadi ciri-ciri ini adalah jelas, Namanya adalah Muhammad Bin Abdullah, bukan Muhammad bin fulan atau bin yang lain. Imam Mahdi akan mendapatkan pemerintahan dalam semalam. Tetapi sebelumnya ada seorang tokoh lagi yang mempersiapkan tapak bagi Imam Mahdi. Tokoh ini adalah tangan kanan Imam Mahdi yang nanti akan memberikan kekuasaan yang telah didapatkannya hanya dalam semalam kepada Imam Mahdi. Tokoh yang jarang disebutkan ini adalah Putera Bani Tamim atau Pemuda Bani Tamim atau Al Mansyur atau Sueb bin Shaleh atau Fata At Tamimi. Dia datang dari Timur dan dia lah pembawa panji-panji hitam. Tentang Putera Bani Tamim ini jarang dibahas karena hadist-hadist mengenai tokoh ini sudah banyak di hancurkan oleh musuh terutama saat penyerangan Mongol kepada Umat Islam.

Namun, siapa saja yang mendengar tentang Putera Bani Tamim, Rasulullah meminta kita untuk mendatanginya walapun merangkak diatas salju. Karena pada dialah panji-panji Al Mahdi ada, pada dialah kunci-kunci tapak kebangkitan Islam kedua sebelum diserahkan kepada Imam Mahdi. Pemuda Bani Tamim datang dari Timur. Banyak ulama-ulama muntabar yang menyatakan Timur yang dimaksud adalah Asia Tenggara. Pemuda Bani Tamim akan mendapatkan kekuasaan atau sebuah pemerintahan di Timur. Selanjutnya kekuasaan itu akan diserahkan kepada Imam Madi atau Muhammad bin Abdullah kedua.

Jika begitu, bagaimana sikap kita sebagai umat Islam di Timur yang berada di akhir zaman? Carilah Fata At Tamimi, karena hanya pada dialah kunci-kunci Al Mahdi berada.

Hadist-hadist tentang Imam Mahdi adalah mutawatir maknawi. Banyak yang menyebutkan, dan juga ada di kitab-kitab ulama-ulama muktabar. Beberapa diantaranya sebagai referensi disebutkan di bawah ini :

  1. Sahih al-Bukhari, Kitab Bad’ ul-Khalq wa Nuzul Isa, Jilid 4.
  2. Imam Muslim, Sahih Muslim, Jilid 1, Jilid 2, Bab Nuzul Isa, Bab 1
  3. Imam Abu Daud, Sunan Abu Daud, Jilid 2, Jilid 3 & Jilid 5.
  4. Imam at-Tarmizi, Sahih at-Tarmizi, Jilid 2, Jilid 9.
  5. Imam Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Jilid 2.
  6. Imam Ahmad bin Hanbal, Musnad Imam Ahmad, Jilid 1 & Jilid 3.
  7. Imam an-Nasaie, Sunan an-Nasaie.
  8. Imam Al-Hakim, Mustadrak as-Sahihain, Jilid 4.
  9. Imam Ibnu Hajar al-Haitami, As-Sawa’iqul Muhriqah.
  10. Imam Ibnu Hajar al-Haitami, Al-Qaulul Mukhtasar fi Alamatil Mahdiyul Muntazar.
  11. Imam Ibnu Tawus, Kitabul Malahim wal Fitan.
  12. Imam at-Tabrani, Al-Majma’.
  13. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bari, Jilid 7.
  14. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, Tahzibus Sabit, Jilid 9.
  15. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bari, Jilid 7.
  16. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, Nuzhatun Nazar.
  17. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, Lisanul Mizan, Jilid 1.
  18. Ibnu Sabbagh al-Maliki, Al-Fusulul Muhimmah, Jilid 12.
  19. Imam Mahyuddin Ibnu Arabi al-Hatimi, Al-Futuhatul Makkiyah.
  20. Fathul Muhimmah (edisi kedua).
  21. Futuhatul Islamiyah, (edisi Makkah) Jilid 2.
  22. Imam As-Suyuti, Kitab Al-Hawi Lil Fatawa, Jilid 2.
  23. Imam As-Suyuti, Al-Urful Wardi.
  24. Imam As-Suyuti, Alamat Qiyamat.
  25. Imam As-Suyuti, Al-Jami’us Saghir.
  26. Imam As-Syakrani, Tanbihul Mughtarrin.
  27. Ibnu Asir, Kamilut Tawarikh, Jilid 1.
  28. Al-Yaaqubi, Tarikh, Jilid 3.
  29. Imam Syamsuddin Abu Abdillah al-Ansari Al-Qurtubi, At-Tazkirah Fi Ahwalul Mauta wa
  30. Ahwalul Akhirah.
  31. Imam Al-Baihaqi, Sunanul Kubra.
  32. Ibnu Asakir, Tarikh, Jilid 4.
  33. Imam at-Tabari, Tarikhul Umam Wal Muluk (Tarikh at-Tabari), Jilid 7.
  34. Imam Ibnu Kasir, Alamat Yaumul Qiyamah.
  35. Imam As-Sakhawi, Fathul Mughith, Jilid 3.
  36. Imam Az-Zurqani, Syarhul Mawahibul Ladunniyyah, Jilid 5.
  37. Imam Ali bin Abu Bakar al-Haitami, Majma’ul Zawaid (ed. Kaherah), Jilid 7.
  38. Said Muhammad Hasan, Al-Mahdiyah fil Islam (Kaherah, 1373H).
  39. Kanzul Ummal, Jilid 7.
  40. Al-Hafiz Abu Nuaim, Aqdud Durar Fi Akhbaril Mahdiyul Muntazar, Jilid 12, Bab 1.
  41. Kanji As-Syafie, Al-Bayan fi Akhbar Sahibuz Zaman, Bab 12.
  42. Ubaidallah Hindi Hanafi, Arjahul Matalib.
  43. Imam Abu Bakar al-Iskafi, Fawa’idul Akhbar.
  44. Imam Abu Bakar al-Iskafi, ‘Aqdud Durar fi Akhbaril Muntazar.
  45. Muhammad Taisir Zibyan, Ahlul Kahfi.
  46. Abul Fadhal Abdullah bin as-Siddiq al-Husaini al-Idrisi al-Maliki, Ph.D., Al-Mahdiyul Muntazar.
  47. Syeikh Osman Jalaluddin, Ad-Durratun Nafi’ah fi Isyaratus Sa’ah, Bahagian 1 & 2.
  48. Pehin Datu Seri Maharaja Dato’ Seri Utama Sahibul Fadhilah Haji Ismail bin Omar Abdul Aziz, Ringkasan Akidah Ahli Sunnah wal Jemaah.
  49. Yusuf bin Yahya bin Ali bin Abdul Aziz al-Maqdisi asy-Syafie as-Sullami, Aqdud Durar fi Akhbaril Muntazar.
  50. Mustaffa Suhaimi, Al Mahdi Nama Yang Paling Dipertikai dan Sering Dieksploit Sepanjang Sejarah Umat Islam.
  51. Ustaz Haji Ashaari Muhammad, Siapa Mujaddid Kurun Kelima Belas?
  52. Ustaz Haji Ashaari Muhammad, Aurad Muhammadiah Pegangan Darul Arqam, Sekaligus Menjawab Tuduhan.
  53. Ustaz Haji Ashaari Muhammad, Berhati-hati Membuat Tuduhan.
  54. HM Thalib Lubis, Imam Mahadi.
  55. Muhammad Labib Ahmad, Siapa Imam Mahadi?
  56. Ibnu Khaldun, al-Muqaddimah (edisi Kaherah).
  57. Ahmad Thompson, Dajjal, The King Who Has No Clothes.
  58. Muhammad As-Saban, As’afur Raghibin.
  59. Shablanji, Nurul Absar.
  60. Allamah Ahmad bin Muhammad bin Siddiq al-Ghumari al-Husni, Abrazul Waham al-Maknun.
  61. Imam Nuaim bin Hammad, Al-Fitan.
  62. Ahmad bin Jaafar bin Al-Munadi, Kitabul Malahim.
  63. Hamud bin Abdullah at-Tuwaijiri, Al-Ihtijaj bil Asar ‘Ala Man Ankaral Mahdiyul Muntazar.
  64. BAHEIS, JPM Malaysia, Mastika Hadis (Jilid 1).

3. Tempat Terjadinya Kebangkitan Islam Kedua

Sumber : www.kawansejati.ee.itb.ac.id


3. Tempat Terjadinya Kebangkitan Islam Kedua

Kita telah melihat hadist-hadist tentang Kebangkitan Islam kedua. Hadist-hadist itu menyebutkan janji Tuhan tentang kebangkitan Islam kedua di akhir zaman ini. Kita telah ketashui bahwa ciri-ciri zaman zekarang adalah telah memenuhi ciri-ciri akhir zaman. Kerusakan ada dimana-mana. Hampir semua aspek kehidupan manusia telah jauh dari Tuhan. Islam sudah tidak memiliki jati dirinya. Islam sudah dipandang sebelah mata oleh musuh-musuh Islam. Bukan karena besarnya musuh-musuh Islam, tapi karena lemahnya umat Islam itu sendiri. Kita telah ketahui bahwa banyak negara-negara Islam yang kaya raya, menjadi “ceti dunia” atau dengan kata lain negara donor. Tapi apa yang terjadi? Mengapa Islam tidak dipandang megah? Hal itu terjadi karena umat Islam sudah seperti buih di lautan dan telah terkena penyakit Al Wahan. Seperti hadist Rasulullah SAW :

Rasulullah SAW bersabda: “Setelah aku wafat, setelah lama aku tinggalkan, umat Islam akan lemah. Di atas kelemahan itu, orang kafir akan menindas mereka bagai orang yang makan dengan rakus.” Sahabat bertanya, “Apakah ketika itu umat Islam lemah dan musuh sangat kuat?” Sabda Rasulullah, “Bahkan masa itu mereka lebih ramai tetapi tidak berguna, tidak berarti dan tidak menakutkan musuh. Mereka ibarat buih di laut.” Sahabat bertanya lagi, “Mengapa seramai itu tetapi seperti buih di laut?” Jawab Rasulullah, “Karena ada dua penyakit yaitu mereka ditimpa penyakit Al Wahan.” Sahabat bertanya lagi, “Apakah itu Al Wahan?” Rasulullah bersabda, “Cinta dunia dan takut mati".

Tetapi dengan keadaan seperti itu Tuhan berjanji melalui lidah Rasulullah bahwa Islam akan kembali bangkit untuk kedua kalinya di akhir zaman ini. Hadist Rasulullah SAW :

Dan telah mengeluarkan Abu Daud dan Tabrani dari Abdullah bin Mas'ud dari pada Nabi SAW sabdanya “Kalau tidak tinggal dari umur dunia kecuali sehari, nescaya Allah panjangkan hari itu sampai diutuskan kepadanya seorang lelaki (Al Mahdi) dari keluargaku sama namanya dengan namaku dan nama ayahnya dengan ayahku dan dia memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi dengan kezaliman”.

Bagaimana pun kerusakan di dunia, Tuhan telah berjanji melalui Rasulullah SAW, Islam pasti akan kembali bangkit untuk kedua kalinya.

Di hadist lain disebutkan bahwa :

Dan telah mengeluarkan Ibni Abi Syaibah dan Nu'aim bin Hammad dalam Al Fitan dan Ibnu Majah dan Abu Nu'aim dari Ibnu Mas'ud, katanya : “Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang sekelompok anak-anak muda dari kalangan Bani Hasyim. Apabila terlihat akan mereka, maka kedua mata Rasulullah berlinang air mata dan wajah beliau berubah. Akupun bertanya : “Mengapakah kami melihat pada wajahmu, sesuatu yang kami tidak sukai?”. Beliau menjawab : “Kami Ahlul bait telah Allah pilih untuk kami akhirat lebih dari dunia, kaum kerabatku akan menerima bencana dan penyingkiran sepeninggalanku kelak, sampai datangnya suatu kaum dari sebelah Timur yang membawa bersama mereka panji-panji berwarna hitam. Mereka meminta kebaikan , tetapi tidak diberikannya. Maka mereka pun berjuang dan memperoleh kemenangan. Lalu diberikanlah apa yang mereka minta itu, tetepi mereka tidak menerimanya hingga mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki dari kaum kerabatku yang memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi dipenuhi dengan kedurjanaan. Siapa diantara kamu yang sempat menemuinya, maka datangilah mereka walalupun merangkak di atas salji. Sesungguhnya dialah Al Mahdi.”

Telah mengeluarkan Tabrani dalam Al Ausat, dari Ibnu Umar bahwa Nabi SAW telah mengambil tangan Ali dan bersabda : “Akan keluar dari sulbi ini pemuda yag memenuhi dunia dengan keadilan (Imam Mahdi). Bilamana kamu melihat yang demikian itu, maka wajib kamu mencari Pemuda dari Bani Tamim, dia datang dari sebelah Timur dan dia adalah pemegang panji-panji Al Mahdi”. (dari kitab Al Hawi lil Fatawa oleh Imam Sayuti)

Dari Tsauban R.A, dia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW, akan datang Panji Panji Hitam dari sebelah Timur, seolah olah hati mereka kepingan kepingan besi. Barangsiapa mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan berbaiatlah kepada mereka sekalipun merangkak diatas salju. (dikeluarkan dari Al Hasan bin Sofyan dari Al hafiz Abu Nuaim) (dari kitab Al Hawi lil fatawa oleh Imam Sayuti)

Dari Hadist-hadist diatas, kebangkitan Islam kedua ternyata akan dimulai dari Timur. Tetapi pertanyaanya Timur sebelah mana? Jika kita melihat pola penyebaran Islam ketimur oleh para sahabat dan para tabiin, tabiut tabiin serta para pejuang-pejuang dahulu, kita akan melihat bahwa mereka bergerak kearah Timur hingga berhenti ke wilayah Asia Tenggara ini. Telah kita ketahui menurut sejarah bahwa PengIslaman Indonesia banyak dilakukan oleh saudagar-saudagar dari hujurat. Tapi sebenarnya pedagang-pedagang dari hujurat itulah utusan-utusan dari khalifah-khalifah Islam zaman itu untuk mengislamkan timur. Rasulullah memang tidak menyebutkan Timur sebelah mana. Tetapi jika kita kaji, kita lihat sejarah dengan teliti maka kita akan dapat melihat suatu pola yang cukup memberi alasan logis mengapa Asia Tenggara adalah Timur yang dimaksudkan.

Contoh saja Jawa atau Nusantara secara umumnya. Sebelum Islam masuk, Nusantara adalah daerah beragama budha-hindu dan menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Lalu datanglah beberapa gelombang wali-wali yang langsung berasal dari timur tengah. Mereka terkenal dengan sebutan wali songo. Banyak ditemukan di beberapa daerah di Indonesia makam para wali-wali. Bahkan di daerah Barus, Sumatra Utara, ditemukan makam Sahabat Rasulullah yang di nisan tersebut bernama Syeikh Rukunuddin.

Jika kita cermati lagi setelah Indonesia dijajah selama 350 Tahun oleh penjajah Belanda saat itu yang salah satu misinya adalah mengkafirkan umat Islam di Nusantara, tetapi ternyata umat Islam dia Asia Tenggara tidak dapat di musnahkan, malah semakin membesar. Hal ini tidak terjadi di Afrika. Penjajahan di Afrika dapat mengubah agama di sana yang semula Islam menjadi bukan Islam. Kita bisa melihat sejarah Senegal, Mali, Nigeria dan sebagainya.

Selain itu, di tanah Nusantara ini kepercayaan terhadap Imam Mahdi sangat kuat. Mereka mengenalnya dengan nama Ratu Adil. Hal ini berkat dari para wali dan juga kitab-kitab yang ada di nusantara ini yaitu joyoboyo:babad cirebon.

Mengapa hal itu terjadi?Mengapa para wali atau yang disebut oleh ahli sejarah sebagai pedagang dari Hujarat itu datangnya ke Tanah Air, tidak ke China, ke Roma, atau Persia yang waktu itu menjadi Empire. Jawabannya adalah karena mereka menagih janji Tuhan melalui Rasulullah SAW bahwa Islam akan bangkit untuk kedua kalinya di bumi sebelah Timur. Hati mereka digerakan oleh Tuhan untuk mempersiapkan timur ini. Kita adalah orang Timur. Sebenarnya ini adalah kasih sayang Tuhan kepada kita. Hanya Melayulah bangsa yang belum pernah memegang kekuasaan dunia. Tetapi Tuhan menjanjikannya melalui Kebangkitan Islam kedua.

2. Cara Islam Bangkit

Sumber : www.kawansejati.ee.itb.ac.id


2. Cara Islam Bangkit

Dengan berpegang pada hadist-hadist Rasulullah SAW bahwa Islam akan bangkit untuk kedua kalinya, maka kita sebagai umat Islam harus mengetahui cara yang tepat untuk menagih kebangkitan Islam kedua.

Kebangkitan Islam kedua merupakan janji Tuhan untuk umat akhir zaman setelah kebangkitan Islam pertama yaitu zaman Rasulullah SAW dan para sahabat. Ini adalah suatu kasih sayang yang sangat besar dari Tuhan kepada hamba-hambaNya terutama umat Islam di akhir zaman. Namun kita mesti mengetahui cara atau sunatullah Islam diberi kemenangan oleh Tuhan atau dalam kata lain jalan untuk kebangkitan Islam kedua.

Dalam Islam, cara memperoleh kemenangan dan kejayaan tidak seperti orang bukan Islam mendapatkannya. Dalam Islam cara untuk memperoleh kemenangan dan kejayaan sangat berbeda dan memiliki cara atau sistem tersendiri. Yaitu melalui bantuan Tuhan, sehingga saat mendapat kemenangan dan kejayaan, umat Islam semakin merasakan kebesaran Tuhan, merasakan sangat memerlukan Tuhan, dan menjadi lebih cinta kepada Tuhan.

Kita sudah jauh dari zaman Rasulullah SAW hidup, tetapi kita masih dapat melihat dan belajar dari sejarah perjuangan para sahabat dan Rasulullah SAW saat itu. Dan juga ada sistem yang Tuhan berikan agar bara api Islam tetap menyala selepas Rasulullah SAW wafat. Meskipun Rasulullah SAW jasadnya sudah wafat namun menurut keyakinan atau I’tiqad Ahlussunah Wal Jamaah Ruh Rasulullas SAW sangat aktif dalam membantu dan ikut serta dalam perjuangan Islam hingga ke akhir zaman karena Rasulullah adalah Nabi dan Rasul yang terakhir dan untuk Umat Islam hingga ke akhir zaman.

Kalau kita melihat sejarah Islam dalam mendapatkan kemenangan dan kejayaan, cara atau sistemnya tidak seperti sistem yang ada saat itu. Tidak memakai sistem barat, seperti demokrasi, kapitalisme, atau sistem manapun. Dalam Al Qur’an diceritakan pada Surat Al Baqarah ayat 246 – 247, Tuhan mengajarkan kepada manusia yang ditimpa masalah besar untuk menyelesaikan masalah mereka dengan bertanya kepada Tuhan melalui orang yang dekat dengan Tuhan. Atau dengan kata lain bertanya kepada Tuhan melalui orang Tuhan. Di Zaman itu, Bani Israel meminta tolong kepada Nabi Samuel untuk berdoa meminta petunjuk Tuhan agar di turunkan seorang pemimpin yang dapat memecahkan masalah mereka. Lalu Nabi Samuel pun berdoa dan dengan wahyu dari Tuhan, Nabi Samuel menyatakan bahwa Tuhan telah menunjuk Thalut Sebagai pimpinan umat di waktu itu untuk melawan musuhnya. Dan dengan Izin Allah mereka memenangkan pertempuran. Padahal Thalut hanya seorang petani yang tidak dikenal oleh kebanyakan masyarakat di zamannya. Ia tidak memiliki pengalaman apapun dalam bidang ekonomi, politik, apa lagi militer. Tetapi begitulah bila Tuhan sudah berkehendak, maka Tuhan pilih pemimpin-Nya dan Tuhan turunkan bantuan-Nya.

Tapi bagaimana dengan kita umat di akhir zaman ini yang sudah ditinggal oleh Rasulullah SAW? Bagaimana kita dapat mengubah nasib kita? Rasulullah pernah bersabda :

ALLAH mengutuskan pada ummat ini di setiap awal 100 tahun, orang yang akan memperbaharui urusan agama-Nya (mujaddid) (Riwayat Abu Dawud)

Yang dimaksudkan dengan hadist ini adalah selepas WAFAT nya Rasulullah SAW, di setiap awal 100 tahun hijriah Tuhan akan mengutus seorang hamba-Nya ke dunia, yang tugasnya untuk menghidupkan kembali ajaran Islam di kurun itu. Orang ini tidak membawa ajaran baru, tetapi menunjukkan kepada manusia cara mengamalkan Islam dengan tepat dan indah di zamannya.

Pada orang orang seperti inilah Jadwal Tuhan yang ada di sela-sela ratusan ribu hadist Rasulullah itu, yang berlaku untuk zaman itu, akan di ungkapkan secara DETAIL.

Bahkan keberadaan mujaddid ini sendiri termasuk dalam Jadwal Tuhan juga. Sudah tercatat rapi dalam sejarah nama para mujaddid yang lahir di setiap awal kurun. Bermula dari Sayidina Umar Bin Abdul Aziz, Imam Syafi’i, Iman Abu Hasan Al Ashaari, Imam Ghazali, Imam Sayuti, dan lain lain lagi. Sampai saat ini semuanya sudah berjumlah 14 orang. Kita dunia sedang menanti mujaddid kurun ke 15. Kita beruntung berada di Awal Kurun ini.

Pemimpin atau Mujaddid ini akan mengembalikan fitrah manusia dan mengajak manusia kepada Tuhan. Jika manusia telah dekat dengan Tuhan maka Tuhan akan membantu dan membela umat Islam sehingga Umat Islam diberi kemenangan dan kejayaan. Kaedah atau sistem ini juga dilakukan di zaman para sahabat. Para sahabat 13 tahun dikenalkan oleh Rasulullah SAW dengan Tuhan hingga para sahabat mabuk dengan Tuhan, baru tahun ke 11 kenabian syariat pertama tentang shalat baru turun. Sehingga para sahabat melaksanakan syariat atas dasar cinta kepada Tuhan bukan karena terpaksa atau dipaksa.

Begitulah sistem Tuhan untuk mengembalikan kejayaan dan kemenangan Islam. Harus ada Pemimpin yang Tuhan tunjuk dan ada pengikut dan sistem yang mengikutinya atau dalam kata lain pemimpin itu mesti bersama dengan jamaahnya. Pemimpin ini bukan ditunjuk-tunjuk oleh manusia dengan sistem demokrasi tetapi ditunjuk oleh Tuhan melalui orang Tuhan. Begitu juga dengan kebangkitan Islam kedua, cara dan jalannya seperti itu, mesti ada pemimpin yang ditunjuk oleh Tuhan untuk memulai kebangkitan Islam kedua.

1. Kebangkitan Islam yang Kedua

Sumber : www.kawansejati.ee.itb.ac.id


1. Kebangkitan Islam yang Kedua

Jika kita melihat dan mencermati kondisi dunia sekarang dengan seksama. Beberapa dari kita beranggapan bahwa dunia sekarang sudah selayaknya untuk dikiamatkan. Kerusakan yang terjadi di dunia ini sudah meluas ke seluruh aspek kehidupan manusia. Mulai dari system pendidikan yang memisahkan kehidupan dunia dengan Tuhan hingga system ekonomi kapitalis yang sangat menyengsarakan. Belum lagi dari sisi kebudayaan yang memuja nafsu dan merusakkan generasi penerus bangsa.

Rasulullah pernah bersabda :

Aku Tinggalkan untukmu dua perkara. Tidak akan sesat selamanya selagi kamu menuruti keduanya. Yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya (riwayat Imam Malik dan Anas)

Rasulullah SAW adalah Nabi dan Rosul penutup dan untuk umatnya hingga ke akhir zaman. Rasulullah SAW bukan saja untuk umat diwaktu Rasulullah SAW masih hidup tetapi untuk kita umat Islam hingga ke akhir zaman. Jadi sebenarnya Rasulullah SAW masih memantau umatnya hingga akhir zaman.

Karena kasih sayang Tuhan kepada hamba-hambaNya melalui lidah Rasulullah SAW ada janji-janji Tuhan atau Jadwal Tuhan yang akan terjadi, terutama di akhir zaman ini.

Rasulullah SAW bersabda :

Telah terjadi zaman Kenabian atas kamu, maka terjadilah zaman kenabian itu sebagaimana yang ALLAH kehendaki. Kemudian ALLAH mengangkat zaman itu. Kemudian terjadilah Zaman Kekhalifahan (khulafa’ ur Rasyidin) yang berjalan seperti Zaman Kenabian. Maka terjadilah zaman itu sebagaimana yg ALLAH kehendaki. Kemudian Allah Mengangkatnya, lalu terjadilah Zaman Pemerintahan yang Menggigit (Zaman Fitnah). terjadilah zaman itu sebagaimana yang ALLAH kehendaki. Kemudian ALLAH mengangkatnya pula. Kemudian terjadilah Zaman penindasan dan penzaliman (pemerintahan diktator) dan terjadilah Zaman itu sebagai mana yang ALLAH kehendaki. Kemudian terjadi pula zaman kekhalifahan (Imam Mahdi dan Nabi Isa) yang berjalan di atas cara hidup Zaman kenabian”. Kemudian baginda diam. (Riwayat Ahmad)

Sekarang sudah di kurun 15 Hijriah, hampir semua jadwal Tuhan sudah terjadi. Jika melihat kerusakan yang ada sekarang sejak jatuhnya Turki dari tangan Islam kita sekarang berada pada zaman penindasan dan penzaliman. Kalau kita melihat hadist diatas berarti setelah zaman ini kita akan memasuki zaman kekhalifahan atauzaman dimana Islam kebali bangkit dan berjaya di seluruh dunia seperti zaman kenabian. Sebelum dunia dikiamatkan Tuhan telah berjanji melalui Rasul-Nya, Rasulullah SAW, bahwa :

Jika cuma tinggal sehari saja sebelum kiamat tiba, niscaya ALLAH pasti akan mengutuskan seorang lelaki dari kaum keluargaku yang akan memenuhi dunia ini dengan keadilan dan keseksamaan, seperti sebelumnya bumi ini dipenuhi oleh penindasan” (Sabda Rasulullah SAW dari Sayidina Ali R.A (Sunan Abu Dawud))

Dan telah mengeluarkan Abu Daud dan Tabrani dari Abdullah bin Mas'ud dari pada Nabi SAW sabdanya :

Kalau tidak tinggal dari dunia kecuali sehari, niscaya Allah panjangkan hari itu sampai diutuskan kepadanya seorang lelaki dari keluargaku sama namanya dengan namaku dan nama ayahnya dengan ayahku dan dia memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi dengan kezaliman

Selasa, 15 Januari 2008

Kebangkitan Islam Tahun 2020

Sumber : www.pikiran-rakyat.com

Kebangkitan Islam Tahun 2020?

DALAM tataran wacana, ada perbedaan antara tahun baru Islam tahun lalu dengan masa sekarang. Sejumlah narasumber "PR" di kalangan umat Islam menyebutkan, detik-detik peringatan tahun baru Islam saat ini diwarnai dengan perbincangan tentang hasil intelijen asing yang menyimpulkan asumsi terjadinya kebangkitan Islam secara total pada tahun 2020. Ya, itu berarti tinggal 14 tahun lagi.

SEMANGAT mengkaji agama di masa kebangkitan Islam tumbuh di mana-mana, salah satunya pengajian mingguan yang diselenggarakan Ustaz Aam Amiruddin, di Masjid Al Murosallah Divlat Telkom Gegerkalong Bandung, Minggu (29/1).* M. GELORA SAPTA/"PR"

Sementara itu, selama sepekan ini "PR" mencatat adanya "dialog hangat" seputar bagaimanakah upaya mengondisikan umat Islam agar selalu siap menyambut tibanya abad ke-15 Hijriah sebagai momentum sesungguhnya kebangkitan kaum Muslimin.

Selain itu, yang juga tak kalah menariknya adalah wacana perihal apakah benar abad ke 15 Hijriah merupakan saat awal kebangkitan Islam? Jika bukan, maka kapankah waktu atau tahun berapakah terjadinya kebangkitan umat Islam di dunia?

Tak hanya itu, berdasarkan penelusuran tim "PR" di sejumlah basis kaum tarekat, ternyata ditemui wacana tentang akan turunnya Imam Mahdi yang akan "membebaskan" dunia dari kejahiliahan. Konon Imam Mahdi--yang kini masih "disembunyikan" Allah SWT--akan memimpin umat manusia di dunia.

Untuk itulah, sejumlah penganut tarekat kini berusaha mempersiapkan "fasilitas" sebelum diturunkan-Nya Imam Mahdi tersebut. Mereka membangun berbagai sarana seperti di bidang perekonomian dan pendidikan untuk memuluskan aktivitas Imam Mahdi kelak.

Dalam konteks umat Islam pada umumnya, "persiapan" di bidang ekonomi dan pendidikan yang dilakukan kaum tarekat, ternyata disambut hangat dan menjadi fenomena tersendiri bernuansa kebangkitan kaum Muslimin. Pasalnya, ada tarekat yang bekerja keras membangun perekonomian dan pendidikan, mempersiapkan sistem hidup islami--termasuk membangun keluarga islami plus membudayakan poligami-- serta mengoptimalkan nilai manfaat bagi umat Islam disekitarnya.

Sebut saja umpamanya, penganut tarekat pimpinan Ustaz Haji Abuya Syeikh Imam Ashaari Muhammad At Tamimi yang yang menggiatkan perekonomian dan pendidikannya. Dengan bernaung di bawah nama Rufaqa' Corporation Sdn. Bhd., jemaah tarekat--yang dulu bernama Darul Arqam (DA)--ini, menghidupkan perniagaan di berbagai negara di Asia khususnya seperti di Malaysia, Indonesia, dan Thailand.

Selain mereka, ada juga penganut tarekat yang "mempersiapkan" berbagai sarana untuk memuluskan era kejayaan Islam dan umatnya. Misalnya, jemaah tarekat Syadziliyah yang dipimpin Syekh Abdul Qadir As Sufi (di Indonesia dipimpin oleh Amir Achmad Iwan Ibrahim Adjie).

Jemaah tarekat yang tumbuh subur di Eropa ini, memiliki banyak bisnis dan menyosialisasikan penggunaan mata uang Islam dinar serta dirham. Dengan sekuat tenaga, mereka mendakwahkan perlunya menghidupkan kembali amalan Madinah. Sejumlah pengikutnya terus bekerja keras demi kejayaan Islam dan umatnya (izzul Islam wal Muslimin).

Di Tanjung Anom Nganjuk Jawa Timur, Bandung, dan Jakarta, ada juga Gerakan Jemaah Tarekat Lil Muqorrobien--pimpinan K.H. Muhammad Munawar Afandi--yang mempersiapkan situasi kondusif menyambut kebangkitan Islam dengan tampilnya Imam Mahdi selaku imam di dunia kelak.

* *

PREDIKSI tibanya momentum kebangkitan Islam ini, juga dilakukan oleh sejumlah agen intelijen di berbagai negara di dunia. Mereka menduga kuat akan tibanya kehidupan religius yang berdasarkan syariat Islam secara total pada tahun 2020.

Hal tersebut dapat diketahui dari hasil analisis intelijen di 15 negara yang tergabung dalam National Intelligence Council (NIC) yang bermarkas di Kantor Central Intelligence Agency (CIA) di Langley Virginia Amerika Serikat (AS).

Dalam laporannya berjudul "Mapping the Global Future", Direktur NIC, Robert Hutchings mengungkapkan tentang masa depan dunia. Disebutkannya, pada tahun 2020 akan bangkit kembali Kekhalifahan Islam (Islamic Caliphate) baru yakni sebuah pemerintahan Islam yang mampu memberi tantangan pada norma-norma dan nilai-nilai Barat (Harian USA Today, edisi 13 Februari 2005/HU Kompas, 16/2/2005).

Ketika hasil analisis intelijen tersebut tersebar, ungkap nara sumber "PR", sejumlah pimpinan ormas Islam dan aktivis dakwah merasa tidak terkejut. Alasannya, tanda-tanda bagi kebangkitan kembali kaum Muslimin sudah "terasa" sejak lama. Sejumlah pimpinan ormas Islam menyebutkan "roh kebangkitan" dengan kalimat "semakin ditekan dan dizalimi, maka semakin bersatulah kaum Muslimin untuk bangkit."

Sementara itu, bagi para pakar sejarah Islam, kebangkitan kaum Muslimin di masa sekarang sesungguhnya merupakan rangkaian dari masa silam. Sejarahwan Muslim, H. Ahmad Mansur Suryanegara, umpamanya, menyebutkan, perihal adanya kaitan antara pengusaha kerajinan dan kain Indonesia--di masa silam-- dengan para pedagang di tanah suci, dan negeri-negeri Islam lainnya.

Dalam konteks ini, realita sejarah menunjukkan Indonesia ternyata pernah "bersentuhan" dengan tatanan pemerintahan berdasarkan syariat Islam yakni Khilafah Islamiyah di Turki Utsmani. Saat itu, nuansa kejayaan Islam tampak di kawasan tersebut.

Interaksi antara Indonesia dengan negeri-negeri Islam dan Khilafah Islamiyah itu, setidaknya terwakili dengan fakta adanya jalinan yang erat antara negeri-negeri kesultanan di nusantara, antara lain Sultan Iskandar Muda (di Aceh atau Nanggroe Aceh Darussalam/NAD), Kesultanan Sumatra Barat, Buton (Sulawesi Selatan), Ternate, dan Tidore (Maluku Utara), serta beberapa kesultanan di Pulau Jawa maupun peran dan kiprah dakwah yang dilakukan Walisongo di berbagai daerah di Indonesia.

Nikmatnya hidup dalam atmosfer kejayaan Islam tersebut, sempat dirasakan kaum Muslimin di nusantara dan negeri-negeri lainnya sebelum terjadinya peristiwa peruntuhan Khilafah Islamiyah oleh Mustafa Kamal pada 3 Maret 1924. Upaya untuk merasakan nikmatnya hidup dalam sebuah tatanan global syariat Islam (Khilafah Islamiyah) yang sempat melembaga selama 1.300 tahun itu, sempat dilakukan melalui penyatuan wacana, visi, dan pijakan alternatif seperti melalui konferensi, pertemuan, atau musyawarah, antara lain :

Kongres Kekhalifahan Islam di Kairo (1926), Kongres Muslim Dunia di Mekah (1926), Konferensi Islam al Aqsho di al Quds (Desember 1931), Konferensi Islam Internasional II di Karachi Pakistan (1949), Konferensi Islam Internasional III di Karachi Pakistan (1951), Pertemuan Puncak Islam di Mekah (Agustus 1954), Konferensi Muslim Dunia di Mogodasihu (1964), Pertemuan di Malaysia (1968) yang melahirkan Persemakmuran Muslim dengan tujuan memajukan solidaritas dan kerja sama yang pada akhirnya memunculkan gagasan Konfrensi Menteri-menteri Luar Negeri Muslim di Kuala Lumpur Malaysia (1969).

Adanya informasi sejarah tentang masa kejayaan umat Islam dalam atmosfer Khilafah Islamiyah di Turki Utsmani, menurut sejumlah aktivis dakwah kampus di Kota Bandung, menimbulkan stimulus untuk berharap hal yang sama di masa kini.

"Saya dan rekan-rekan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) khususnya maupun umat Islam umumnya, tentu mengharapkan kembalinya masa kejayaan Islam dan umatnya. Sebab, hanya kembali ke syariat Islamlah terdapat solusi atas segala problem di dunia ini," kata ustaz Farid Fajdi

Menurut pengelola majalah terbitan HTI Al Wa'ie ini, kaum Muslimin sudah saatnya meningkatkan pengetahuannya tentang syariat Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itulah, setiap diri dan keluarga Muslim berkewajiban mempelajari agama Islam secara serius, dan mengubah perilakunya yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

"Jika kesadaran beragama di kalangan kaum Muslimin sudah meningkat dan syariat Islam benar-benar ditegakkan dalam pribadi, keluarga, serta masyarakat, dan negeri-negeri Muslim, tentu kejayaan Islam dan umatnya dapat kita songsong dengan baik. Ya, dengan ikhtiar itu mudah-mudahan kita dapat menghidupkan kembali Khilafah Islamiyah," ujar Farid Wajdi.

Dalam konteks ini, tentu menarik pula bila kita merenungi pernyataan pimpinan Rufaqa', Ustaz Haji Abuya Imam Ashaari Muhammad At Tamimi,"Insya Allah kebangkitan umat Islam itu terjadi, dan kini sedang berlangsung di Timur. Untuk itulah, semua orang harus menghadirkan Tuhan, Allah, dimana-mana. Orang yang tidak merujukkan seluruh aspek kehidupannya kepada Allah, secara tidak sadar mereka menganggap urusan-urusannya bukan urusan Allah. Seolah-olah Allah tidak mengetahui apa-apa tentang ekonomi, politik, teknologi, perdagangan, keuangan, dan lain-lain. Akibat melupakan Allah dan aturan-aturan Allah untuk mengatur seluruh aspek dalam hidup mereka, maka Allah biarkan mereka dalam krisis dan keterpurukan." (Sarnapi/Achmad Setiyaji/"PR")***

Senin, 14 Januari 2008

Allah Mengajarkan Cinta

Artikel Bersumber Dari dudung.net

Allah Mengajarkan Cinta

Pernahkah hatimu merasakan kekuatan mencintai
Kamu tersenyum meski hatimu terluka karena yakin ia milikmu,
Kamu menangis kala bahagia bersama karena yakin ia cintamu
Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka
Dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta

Pernahkah cinta memerahkan hati membutakan mata
Kepekatannya menutup mata hatimu memabukkanmu sesaat di nirwana
Dan kau tak bisa beralih dipeluk merdunya nyanyian bahagia semu
Padahal sesungguhnya hanya kehampaan yang mengisi sisi gelap hatimu
Itulah cinta karena manusia yang dibutakan nafsunya

Cinta adalah pesan agung Allah pada umat manusia
DitulisNya ketika mencipta makhluk-makhlukNYA di atas Arsy
Cinta dengan ketulusan hati mengalahkan amarah
Menuju kepatuhan pengabdian kepada Allah dan Rasulnya
Dan saat pena cinta Allah mewarnai melukis hatimu,
satu jam bersama serasa satu menit saja

Ketika engkau memiliki cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi lentera hati menerangi jalan menuju Illahi
Membawa ketundukan tulus pengabdian kepada Allah dan RasulNya
Namun saat cinta di hatimu dikendalikan dorongan nafsu manusia
Alirannya memekatkan darahmu membutakan mata hati dari kebenaran

Saat kamu merasakan agungnya cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi pembuktian pengabdian cinta tulusmu
Memelukmu dalam ibadah menuju samudra kekal kehidupan tanpa batas
Menjadi media amaliyah dan ketundukan tulus pengabdian kepada Allah
Itulah cinta yang melukis hati mewarnai kebahagiaan hakiki

Agungnya kepatuhan cinta Allah bisa ditemukan dikehidupan alam semesta
Seperti thawafnya gugusan bintang, bulan, bumi dan matahari pada sumbunya
Tak sedetikpun bergeser dari porosnya, keharmonisan berujung pada keabadian
Keharmonisan pada keabadian melalui kekasih yang mencintai
Karena Allah adalah kekasih Zat yang abadi

Cintailah kekasihmu setulusnya maka Allah akan mencintaimu
Karena Allah mengajarkan cinta tulus dan agung
Cinta yang mengalahkan Amarah menebarkan keharmonisan
Seperti ikhlas dan tulusnya cinta Rasul mengabdi pada Illahi
Itulah cinta tertinggi menuju kebahagiaan hakiki

Sumber: Allah Mengajarkan Cinta oleh Eko Jalu Santoso, Cibubur - Pebruari
2005.

Belajar Mencintai Seseorang Yang Tidak Sempurna Dengan Cara Yang Sempurna

Artikel Bersumber Dari dudung.net

Belajar Mencintai Seseorang Yg Tdk Sempurna Dgn Cara Yg Sempurna
Oleh : unknown

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adaah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan. Berbicara tentang pasangan jiwa, Adasuatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat : "Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil" Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak... Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan. Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

Perbedaan Antara Suka, Cinta Dan Sayang

Artikel Bersumber Dari dudung.net


BEDA ANTARA SUKA, CINTA DAN SAYANG


Dihadapan orang yang kau cintai,
musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah

Dihadapan orang yang kau sukai,
musim dingin tetap saja musim dingin hanya
suasananya lebih indah sedikit

Dihadapan orang yang kau cintai,
jantungmu tiba tiba berdebar lebih cepat

Dihadapan orang yang kau sukai,
kau hanya merasa senang dan gembira saja

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang
kau cintai, matamu berkaca-kaca

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang
kau sukai, engkau hanya tersenyum saja

Dihadapan orang yang kau cintai,
kata kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam

Dihadapan orang yang kau sukai,
kata kata hanya keluar dari pikiran saja

Jika orang yang kau cintai menangis,
engkaupun akan ikut menangis disisinya

Jika orang yang kau sukai menangis,
engkau hanya menghibur saja

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan
rasa suka dimulai dari telinga
Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang,
cukup dengan menutup telinga.

Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari
orang yang kau cintai, cinta itu berubah menjadi
tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam
jarak waktu yang cukup lama.

"Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta... ada
perasaan yang lebih mendalam.
Yaitu rasa sayang.... rasa yang tidak hilang
secepat rasa cinta. Rasa yang tidak mudah berubah.

Perasaan yang dapat membuat mu berkorban untuk orang yang kamu sayangi.
Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.

Cinta ingin memiliki. Tetapi Sayang hanya ingin
melihat orang yang disayanginya bahagia..
walaupun harus kehilangan."

Cinta Laki-Laki Biasa (True Story)

Artikel Bersumber Dari dudung.net

CINTA LAKI-LAKI BIASA (True Story)


Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.

Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.

Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.

Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.

Kamu pasti bercanda!

Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda.

Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya.

Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!

Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.

Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?

Nania terkesima.

Kenapa?

Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.

Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus!

Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur. Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!

Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.

Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.

Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.

Tapi kenapa?

Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa.

Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya.

Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!

Cukup!

Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?

Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia.

Mereka akhirnya menikah.

***

Setahun pernikahan.

Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka.

Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia.

Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania.

Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.

Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.

Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!

Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli.

Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.

Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!
Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?

Rafli juga pintar!
Tidak sepintarmu, Nania.

Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan. Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu.

Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma.

Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli!
Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.

Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.

Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. Tak apa, kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang.

Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik..

Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya? Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah.

Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!

Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting.

Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!

Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama.

Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.
Cantik ya? dan kaya!

Tak imbang!

Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.

Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.

***

Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya.

Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan!

Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil.

Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang.

Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali.

Baru pembukaan satu. Belum ada perubahan, Bu. Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.

Sekarang pembukaan satu lebih sedikit. Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi.

Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset.

Masih pembukaan dua, Pak! Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya.

Bang? Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan.

Dokter?

Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar.

Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat?

Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.

Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri.

Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.

Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat.

Pendarahan hebat!

Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.

Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka.

Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker.

Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.

***

Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang.

Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli.

Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.

Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra..

Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.

Nania, bangun, Cinta? Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik.

Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik,

Nania, bangun, Cinta? Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.

Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan.

Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.

Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya.

Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh.

Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.

Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.

Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?

Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli.

Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun.

Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat.

Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik.

Baik banget suaminya! Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!

Nania beruntung! Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.

Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!

Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama.

Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?

Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi?

Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan.

Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya.

Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.

Seperti yg diceritakan oleh seorang sahabat..

- Asma Nadia -

------------------
nandana@panama-group.com